Adakah yang pernah bertanya tentang tujuan hidupmu? Lalu
apa jawabanmu? Menjadi orang sukses, keliling dunia, membahagiakan orang yang
kamu sayang, atau malah membalas dendam tentang apa yang pernah bersalah
padamu? Yang mana jawabanmu? Lalu setelah tujuanmu tercapai, apa yang akan kamu
lakukan? Apakah cukup sampai di titik itu tujuanmu? Pertanyaan yang
menjengkelkan bukan?
Seseorang pernah mengutarakan pemikirannya kepadaku
beberapa waktu lalu. “lebih baik orang
yang belum mencapai tujuan hidupnya dari pada orang yang telah sampai pada
titiknya”. Aku sama sekali tidak setuju dengan hal itu. Bukankah tujuan
memang harus dicapai? Kalau tidak untuk mencapai tujuan,buat apa kita melakukan
perjalanan?
Tadinya otakku ini masih berpikir bahwa kehidupan mempunyai
tiga pokok permasalahan. Harta, Tahta, Cinta. Ketika ketiga masalah itu dapat
teratasi maka akan senanglah dunia ini, begitukah? Ketika kamu bertujuan untuk
mendaki gunung lalu karena satu dan lain hal kamu gagal mencapai puncaknya,
apakah kamu sepenuhnya gagal? Tidak. Dibalik kegagalan itu ada hal yang tak
kalah indah. Disana ada pelajaran tentang bagaimana kamu berusaha.
Jika kalian bertanya apa tujuan hidupku, maka akupun
belum mendapatkan jawaban itu. Marilah kawan,melalui tulisan ini aku ingin mengajak
kalian untuk berpikir tentang tujuan hidup kalian. Tanyakan pada hati kalian
masing-masing tentang apa yang membuat anda berambisi, terbakar, bahagia,
hingga kalian akan tersenyum melakukannya apapun hasilnya. Ingatlah kawan,
hanya sekali kita dihidupkan oleh Tuhan di dunia ini. Lakukanlah yang terbaik,
karena penyesalan rasanya sakit.