Monday, February 24, 2014

Gitar Tua Yang Berdebu



Kedua bola mata ini terpaku pada sebuah gitar nan berdebu di halaman belakang sekretariat. Dia terkepung udara malam yang masih saja terasa dingin meski bumi ini semakin panas. Ya, panas dalam arti sebenarnya, akibat kerakusan manusia yang dengan sengaja menelanjangi ozon, memperkosa hutan rimba yang tak berdosa, bahkan mencoreng wajah bumi satu-satunya ini dengan limbahnya. Tidak ada yang tahu generasi ke berapakah gitar sekre yang sedang murung ini. Kini dia bungkam, meski telah miliaran nada dihasilkannya dan generasi sebelumnya. Menjadi pengiring setia tiap detak jantung sekretariat dan para penghuninya dari waktu ke waktu. Tiap not yang termainkan menjadi saksi paling sahih perjalanan sejarah organisasi ini.