Sunday, September 21, 2014

Hantu sekre

                Astacala, merupakan organisasi pecinta alam yang resmi di Universitas Telkom sudah sehingga sudah selayaknya memiliki sekretariat untuk mengakomodasi semua kegiatannya. Sekretariat Astacalaberada di sebuah gedung bernama student centre yang merupakan gedung pusat kegiatan ormawa Universitas Telkom, berlantai dua dengan lapangan di tengahnya dan ruangan-ruangan sekretariat ormawa di sekeliling lapangan. Di sudut sudut gedung terdapat toilet dan tangga untuk naik ke lantai dua.

                Sekretariat Astacala berbeda dari sekretariat lainnya di gedung student centre. Kami memiliki ruang tambahan di bawah tangga hasil kreatifitas para anggotanya, ruang utama, dan juga halaman belakang. Halaman belakang merupakan ruang terbuka. Di halaman belakang ini kami membuat saung, kanopi, serta k olam ikan. Di sini juga di tumbuhi pohon-pohon lebat yang ditanami anggota-anggota terdahulu. Jika malam hari, halaman belakang ini gelap gulita, hanya teras berkanopi dan saung yang diterangi lampu. Cukup mencekam jika anda duduk sendirian di sana. Apalagi banyak cerita-cerita mistis yang bergentayangan tentang halaman belakang ini.

Wednesday, September 17, 2014

CINTA DAN VESPA

            Malam itu jalan sekitaran kampus di sudut kota bandung sekitar pukul 8 malam masih hiruk pikuk. Jalanan selebar dua mobil itu di ramaikan aneka pedagang makanan dengan pembeli yang rata-rata mahasiswa. Kami berdua sedang memesan bubur ayam. Ya, kami, aku dan seorang gadis yang beberapa bulan ini dekat sukses membuat hati ini bagai toko bunga, warna-warni indah. Sambil menunggu pesanan selesai di bungkus, dia bercerita tentang rencananya mengunjungi kakaknya di Depok.

“eh kak, jumat ini kayanya aku mau ke Depok nih kalo jadi”, katanya.

Refleks, akupun menyahut,”ayo, sekalian ambil si Mbah”.

“iya, iya kak. Kita sekalian ambil si mbah”, jawabnya sambil tersenyum.
          
         Sudah lama kami berdua berencana untuk melakukan perjalanan dari Depok ke Bandung mengendarai si Mbah. Si Mbah, vespa tua kelahiran tahun 1966 ini berperawakan gemuk bak putri lebah, dengan lampu depan bulat, dan berwarna putih merah seperti bendera Indonesia. Mungkin ini yang mau ditunjukan si Mbah bahwa nasionalisme dapat tumbuh di mana saja, pada siapa saja bahkan pada seonggok motor vespa. Sebenarnya vespa ini milik senior ku di kampus namun sudah sekitar satu tahun lebih di amanahkan padaku dan ku rawat selalu.