Astacala, merupakan organisasi
pecinta alam yang resmi di Universitas Telkom sudah sehingga sudah selayaknya
memiliki sekretariat untuk mengakomodasi semua kegiatannya. Sekretariat
Astacalaberada di sebuah gedung bernama
student centre yang merupakan gedung pusat kegiatan ormawa Universitas
Telkom, berlantai dua dengan lapangan di tengahnya dan ruangan-ruangan
sekretariat ormawa di sekeliling lapangan. Di sudut sudut gedung terdapat
toilet dan tangga untuk naik ke lantai dua.
Sekretariat Astacala berbeda
dari sekretariat lainnya di gedung student
centre. Kami memiliki ruang tambahan di bawah tangga hasil kreatifitas para
anggotanya, ruang utama, dan juga halaman belakang. Halaman belakang merupakan
ruang terbuka. Di halaman belakang ini kami membuat saung, kanopi, serta k olam
ikan. Di sini juga di tumbuhi pohon-pohon lebat yang ditanami anggota-anggota
terdahulu. Jika malam hari, halaman belakang ini gelap gulita, hanya teras
berkanopi dan saung yang diterangi lampu. Cukup mencekam jika anda duduk
sendirian di sana. Apalagi banyak cerita-cerita mistis yang bergentayangan
tentang halaman belakang ini.
Aku pernah dengar bahwa di
bagian pojok dari halaman belakang ini dihuni oleh makhluk menyeramkan sejenis
genderuwo. Aku juga pernah dengar cerita bahwa salah satu kayu bahan pembuat
saung kami berasal dari kayu yang diambil dari pemakaman yang
disambung-sambungkan dengan cerita-cerita suara aneh yang acap kali terdengar
jika kita tidur di saung itu pada malam hari.Terlepas dari mitos-mitos tadi,
aku punya cerita menyeramkanku sendiri tentang sekretariatku ini yang ku alami
bersama tiga orang temanku.
Di suatu malam, saat jam dinding
menunjukan pukul 01.00 dini hari, suasana student
centre telah sepi dari kegiatan mahasiswa. Di sekretariat hanya tinggal
aku, kresna, rendy, dan mingkel. Seperti biasa, malam ini kami lalui dengan
berbincang-bincang di atas kasur yang kami gelar di ruangan utama. Entah
bagaimana awalnya, perbincangan mengarah pada pengalaman dan cerita-cerita
mistis yang kami tahu.
Aku masih ingat ketika tumingkel
bercerita tentang kuntilanak di sekolahnya dulu yang menakuti siswa yang sedang
berkegiatan pada malam hari di sekolah itu. Pada saat penampakannya, para siswa
spontan kaget dan mengucap “Astagfirullah”. Namun sang kunti tidak gentar dan
malah mengikuti ucapan para siswa berulang-ulang. Spontan para siswa pun lari
tunggang langgang.
Aku juga masih ingat cerita
kresna tentang sejenis pocong yang menampakan diri di jendela rumah kakeknya.
Pocong itu berusaha masuk ke dalam rumah namun tertahan karena kepalanya
terjepit besi teralis kamar itu.
Rendy tak mau ketinggalan. Dia
bercerita tentang kompleksnya yang mendadak sepi setelah peristiwa pembantaian
satu keluarga di kompleks ia tinggal. Sejak peristiwa itu, penampakan kerap
kali muncul pada malam hari.
Suasana makin mencekam, bulu
kuduk kami sudah lama berdiri. Ditambah suara hujan rintik yang turun. Dalam
kondisi seperti itu tiba-tiba kami mendengar jelas suara pintu sekretariat
diketuk oleh sesuatu dan terbuka sendiri. Spontan kami langsung berteriak
sekencang-kencangnya dan saling
menindih, berpelukan satu sama lain karena rasa takut yang amat sangat. Tak
lama kemudian dari pintu dengan perlahan muncul sesosok makhluk yang
mengeluarkan suara:
“mas, lagi cerita seram yaaa?
Mau beli minum dong mas...” katanya sambil tersenyum.
Ternyata yang mengetuk tadi
bukan makhluk halus tapi mahasiswa yang ingin membeli dagangan kami. Ya, kami
memang memiliki kulkas yang kami isi dengan berbagai minuman untuk kami jual. Menyadari
tingkah laku dan reaksi kami, kami pun tertawa terbahak-bahak hingga keluar air
mata dan mengabaikan si pembeli tadi. Kami menertawakan kekonyolan kami.
Angkernya juga ya itu sekre..
ReplyDeleteI really like what you say, I think the explanation above is very correct and neatly arranged so it's very easy to understand. I hope you can become a reliable writer.
ReplyDelete
ReplyDeleteThanks you very much for your time and dont forget visit our link
I come across your blog from facebook and it is actually nice. Thnkx for giving this sort of an incredible article!
ReplyDelete