ternyata teori sebagian orang termasuk saya yang berpendapat bahwa untuk melakukan sesuatu yang dianggap penting dalam hidup seperti tobat, TA, berhenti merokok, berhenti nganggur (minum anggur), dan hal-hal besar lainnya perlu adanya trigger (pemicu) bisa di anggap benar. secara teori, pemicu perubahan ini (saya lebih suka menyebutnya teori menang banyak) berfungsi seperti katalis dalam reaksi kimia. tanpa adanya katalis, reaksi tidak akan pernah terjadi meskipun konsentrasi kedua zat telah mencapai titik jenuh.
tapi saya tidak sependapat jika untuk bergerak ke arah yang lebih baik kita bersikap menunggu datangnya trigger tersebut. jika hal itu dilakukan maka tak ubahnya kita seperti menunggu durian runtuh. ketika masih di pohon, kita cuma bisa menunggu. dan pada saatnya runtuh, durian itu akan berbahaya bagi keselamatan kita. kenapa kita tidak mencari trigger semisal galah, atau ketapel? menurut muronialism, trigger harus di cari. nah, di postingan ini saya akan menjabarkan macam-macam trigger versi muronialism.
- cinta. alasan ini meurut lembaga survey menempati urutan pertama penyebab seseorang melakukan