Thursday, April 25, 2013

i don't love you - my chemical romance


Well when you go 
Don’t ever think I’ll make you try to stay 
And maybe when you get back 
I’ll be off to find another way

When after all this time that you still owe 
You’re still, the good-for-nothing I don’t know 
So take your gloves and get out 
Better get out 
While you can

When you go 
Would you even turn to say 
"I don’t love you 
Like I did 
Yesterday"

Sometimes I cry so hard from pleading 
So sick and tired of all the needless beating 
But baby when they knock you 
Down and out 
It’s where you oughta stay

And after all the blood that you still owe 
Another dollar’s just another blow

So fix your eyes and get up 
Better get up 
While you can 
Whoa, whooa

When you go 
Would you even turn to say 
"I don’t love you 
Like I did 
Yesterday"

Well come on, come on
When you go 
Would you have the guts to say 
"I don’t love you 
Like I loved you 
Yesterday"

I don’t love you 
Like I loved you 
Yesterday

I don’t love you 
Like I loved you 
Yesterday


Tuesday, April 23, 2013

GUNUNG SALAK, PERJALANAN TERAKHIRKAH?


                Gunung Salak, merupakan sebuah bentukan bumi yang mengerucut dengan dua puncakannya yang terletak di kabupaten Sukabumi. Puncak Salak I dengan ketinggian 2210 mdpl merupakan puncakan Salak yang sering didaki, sedangkan Puncak Salak II memiliki ketinggian 2180 mdpl. Gunung salak termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
                Hari itu aku bersama seorang sahabat membulatkan tekat untuk mendaki gunung yang dikenal angker itu. Hanya berdua. Perjalanan ini bisa jadi merupakan perjalanan terakhir dengannya mengingat sahabat ini lebih dulu menyelesaikan kuliahnya mendahului aku yang bisa diartikan bahwa dia akan berganti dunia. mulai merangkak menuju dunia luar yang lebih luas, mengambil tanggung jawab baru yang akan menyita banyak sekali waktunya. Walaupun aku berharap ini bukan yang terakhir. Dan aku percaya ini bukan perjalanan terakhirku bersamanya.
                Langkah kami dimulai dari pos pendakian gunung Salak di Bumi Perkemahan Cangkuang, Cidahu. Setelah menyelesaikan perizinan kami berhenti sejenak di sebuah warung untuk mengisi perut, kemudian menyusuri jalan beraspal hingga pintu masuk jalur pendakian gunung Salak.  Selepas pintu masuk pendakian, medan berubah menjadi jalan setapak menanjak dengan batu-batu yang tersusun rapi. Sejauh ini kami masih melalui jalur yang benar, sama seperti jalan setapak yang tergambar di peta yang kami bawa.
               

Sunday, April 7, 2013

PENGABDIAN UNTUK CIMONYONG


                Mentari telah singgah ke peraduannya di ufuk barat bumi. Aku baru saja tiba di base camp panitia, sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu dengan lantainya yang menggantung 50 cm di atas tanah. Kami menumpang rumah warga setempat untuk bermalam sekaligus menjadikannya base camp. Kami di sini, terlibat dalam suatu acara bertajuk pengabdian masyarakat dari Astacala untuk Cimonyong. Mencoba berbagi dengan keterbatasan dan kelebihan yang kami punya.
            
               Dusun itu bernama Karang Sari, namun dahulu kala wilayah tersebut dikenal dengan nama Cimonyong. Konon nama tersebut diperoleh dari perilaku penduduk sekitar yang kerap memajukan mulut mereka (monyong) untuk meniup tungku berbahan bakar kayu kering. Dusun yang indah dengan 3 air terjun dan rimba yang masih terjaga dengan arifnya. Dimana kita bisa mengintip laut di antara bukit yang menjulang. Jauh dari aroma modernisasi dan segenap kemunafikan yang dilahirkannya. Ketika pagi hari, matahari menelusupkan sinarnya dengan indah di sela padi yang mulai menguning.

pemandangan sawah

SD Cimonyong

terasering