Sunday, May 11, 2014

Aku Bingung


Mungkin hidup bisa di gambarkan bagai ribuan puzzle bebas dimana tiap manusia berusaha memecahkan pertanyaan tentang gambar apa yang sebenarnya. Namun mereka terjebak dalam diorama pikiran mereka sendiri tanpa tahu apa maksud dari sebuah museum dibuat dan tanpa tahu apa maksud cerita dari diorama orang lain. Ya, sejatinya kita memang terperangkap pada kerangka berpikir kita sendiri yang sulit menerka jalan pikiran orang lain. Wajar bila otak mereka berkeringat menerka pertanyaan yang dibuat mereka sendiri. “apa sih?”, “ko bisa?”, “ini maksudnya apa?”, dan ribuan pertanyaan yang hadir seperti tamu pesta pernikahan yang kita tidak tahu itu siapa dan apa namun tidak bisa kita cegah.


Aku bingung akan beberapa hal. Tulisan kali ini menggambarkan beberapa pertanyaan singkat dalam hidupku yang tidak aku mengerti walau telah kukejar, analisa, dan ku kunyah jawabannya.
Aku tak habis berfikir tentang seekor katak yang bias melompat tinggi. Sesuatu mengurung katak itu dalam sebuah kotak dengan langit-langit yang rendah selama beberapa satuan waktu. Katak itu terus melompat dalam kotak selama itu. Dan ketika kotak itu terbuka, kau tahu apa yang terjadi? Katak itu hanya melompat setinggi langit-langit kotak. 


hey guys, come on!!! kau bisa melompat lebih tinggi dari itu. Kau bisa melompat ke dahan dahan tinggi dan melihat luasnya dunia, indahnya panorama di depanmu. Ayolah…!!!! Jangan mengungkung dirimu pada kepahitan masa lalu.”

Dan aku bingung mengapa aku terus berusaha membuat katak itu mendapat hak kebebasannya.

Aku bingung melihat seseorang yang diam dengan senyum palsu di depan sebuah pintu yang tertutup. Padahal beberapa saat kemudian pintu sebelahnya terbuka dengan cahaya yang terang dan aroma yang menyejukkan. Dan dia tak menoleh ke arah pintu yang terbuka itu sedikitpun. Bayangkan, sedikitpun. 

“Hey dude, can you see?!! Pintu sebelahmu terbuka. Kau bisa masuk dan hirup segala keanggunan di dalamnya. Ayolah, jangan kau terlalu lama tenggelam pada pintu yang tertutup itu. Bukankah kau pernah dengar, jika sebuah pintu kebahagian tertutup maka akan dibukakan pintu kebahagiaan yang lainnya? Tapi kenapa kau terkungkung?”


Dan aku bingung mengapa aku tarus mengajaknya masuk.

Aku bingung pada adikku yang tak mau minum susu lagi karena ketika sekolah dasar ia meminum susu gratis yang diberikan pihak sekolah, sumbangan dari merek susu ternama dan tak berselang lama dia keracunan. Muntah-muntah dan demam selama 3 hari.  

“hey dek, ayolah!!! Susu itu baik untuk kesehatanmu. Banyak protein dan lemak yang baik untuk tubuhmu. Bisa untuk menutrisi otakmu. Otak yang dibutuhkan bangsa ini. Bukankah dulu kita minum susu dari ibu yg sama? Jangan kau siksa dirimu hanya karena ketakutan bahwa hal menyakitkan di masa lalu akan terulang jika kau mencoba kembali.”

Dan aku masih menggodanya agar dia mau minum susu lagi.

Kenapa ada sebagian orang yang tidak bisa lepas dari kesakitan masa lalu? Apa mereka tidak melihat kebahagian yang bisa mereka raih? Apa mereka harus dipaksa mencicipi kebahagiaan itu lagi? Apa yang mereka fikirkan? Terkungkung masa lalu, mengorbankan dirinya sendiri demi menghamba pada ketakutan semu mereka. Bukankah telah sering rangkaian kalimat “sebuah kapal akan aman tertambat di dermaga, namun bukan untuk tujuan itu sebuah kapal dibuat” aku ucapkan kepadamu? Bukankah sering aku tunjukkan betapa indahnya menantang bahaya rimba demi melihat puncak gunung yang menggetarkan hati?

No comments:

Post a Comment