Thursday, May 22, 2014

QUOTE SUPER DARI BAPAK

Bapakku seorang pegawai negeri sipil biasa. Seperti kebanyakan pegawai negeri, hari-harinya di habiskan dengan bekerja di kantor tiap hari senin sampai jumat. Nah, dua hari liburnya biasa dihabiskan dengan berkumpul bersama keluarga. Sabtu pagi biasanya dia membeli sayuran ke pasar bersama anaknya. Ikan segar, pisang kepok, kangkung, atau berbagai sayuran yang sekiranya tidak sempat dibuatkan ibuku pada hari hari biasanya karena ibuku tidak sempat ke pasar. 

Dua anaknya yang bandelnya bukan main juga ikut membantu menyiangi sayuran, memarut kelapa, memegangi ayam hidup yang hendak dipotong, atau mengiris bawang. Ibuku bagian eksekusi masakan setelah semua bahan siap dihajar dalam wajan atau panci. Sambil menunggu masakan matang, aku, bapa, dan adikku biasanya utak atik pot tanaman hias sembari ngopi. Nah, pada momen seperti inilah biasanya kami bertiga bercerita, berkonfrontasi, berdiskusi, bahkan kriminalisai dengan bebas tanpa ibu. Maklum, ibu orang yang lurus, jadi mungkin akan protes ketika ketiga lelaki ini ingin bertindak yang agak nyeleneh seperti mengambil mangga tetangga, ngomongin orang, atau nggodain anak gadis yang lewat.



Momen seperti inilah biasanya bapak mengeluarkan quote-quote berbahaya hasil perjalanan hidupnya. Quote supernya di keluarkan based on story dari dua anak bandelnya.

Misalnya ketika adikku putus cinta untuk pertama kali. Si adik ini berubah menjadi buris rowo yang mukanya suram. Setelah ku ceritakan kepada bapak apa yang menyebabkan wajah adikku bladus (sambil meledek tentunya), bapak bilang

"anak muda kaya kamu, cari cewek tu kaya saham. ketika saham yang kamu pegang turun nilainya, kamu mulai melirik saham baru. bukan untuk kamu beli, tapi berjaga-jaga ketika sahammu sekarang bangkrut."

adikku protes dengan alasan cinta matilah, terlanjur sayang lah, dan tetek bengek lainnya. Bapak sigap sergap dengan quote selanjutnya
"Klo kamu beneran serius, buktiin dong. ubah dirimu menjadi lebih baik. Sekolahmu yang bener, bukan malah bolos sekolah."

Emang jago ngeles si bapak. Alhasil si adek diem, mudah-mudahan mikir. 
Di hari minggu entah kapan, bapakku telah mengendus perilaku ku yang nakalnya mulai menyimpang. Tanpa menghakimi dengan santai dia bilang

"cowok baik bakalan dapet cewek baik. klo kamu terus rusak kaya gini, jangan pernah mengharapkan kamu dapet yang baik"

Dia selalu tau titik lemah anak-anaknya.
Ketika dia tau berkali kali aku gagal dalam hubungan, tidak sekalipun dia meremehkan apa lagi menyalahkan. Cukup dengan celotehan dari mulutnya yang lagi makan petai, dia sukses dengan sangat mengobrak abrik otak ini.

"(sambil ngunyah) cowok kalo sakit ya emang udah spesifikasi dari sononya gitu. yang bikin beda dari cewek itu, cowok mampu bertahan. kamu cowok apa cewek? jangan-jangan salah spare part lagi."

Setelah selesai makan dan cuci tangan, sambil ngaduk kopi, dia gempur lagi pertahanan otakku kanan kiri.

"tapi inget, kamu boleh aja sesekali jadi pembohong tapi jangan sekali kali membohongi diri sendiri. itu nyeselnya bisa seumur hidup le"

Dan entah gara-gara apa, ketika kami bertiga lagi ngopi bareng beliau tanpa diduka meracau lagi.
"kalo kamu udah yakin dengan sesuatu, kejar le. jatoh bangun lagi. jatoh bangun lagi. sampe bener bener 0 persen kemungkinanmu."

Kadang setiap aku mengambil keputusan, aku selalu memposisikan diriku sebagai bapak.
"kalo bapak jadi aku sekarang dia ngapain ya?"

Pak, sekarang kita jauh. jangan berhenti kasih doa ke anakmu yang badung ini ya. Bu, tolong jaga bapak biar tetap seperti dulu. Kalau urusan di sini sudah selesai, anakmu yang bengal ini pasti balik k rumah, kita ngopi ber empat lagi ya. Eh, ibu teh aja, kan ga suka kopi. Anakmu lagi berusaha bawa pulang semua hal yang terbaik.



2 comments:

  1. Bedebah, bagus gini tulisannya. Posting lu yang paling oke deh, Kok..

    ReplyDelete
  2. jangan sampe lu ganti sparepart ron...

    ReplyDelete