Sudah lama aku tidak merasakan sejuk udara pegunungan dalam
hangatnya tenda karena ada saja kendala yang datang untuk pergi berkemah. Di akhir
tahun 2019 ini ada libur panjang rupanya. Anaku, kailash, pun sudah satu
setengah tahun usianya, aku rasa sudah bisa diajak camping. Dan kebetulan juga
ada acara penutupan Pendidikan Dasar Astacala, organisasi pecinta alam yang aktif
ku ikuti selama kuliah di Ranca Upas. Waktu, tempat, dan kondisi sudah pas, aku
dan istri sepakat untuk camping bersama si kecil.
Awalnya kami khawatir jika mengajak kailash, namun
kekhawatiran itu kami kikis dengan melakukan persiapan yang matang. Kami mulai mengumpulkan
informasi dan melakukan persiapan peralatan camp agar kailash tidur nyaman di
tenda, serta merancang menu makanan apa saja yang akan kita masak untuk
kailash.
Hari yang dinanti tiba, tangal 23 desember 2019 dini hari
kami bertolak dari Jakarta menuju Ranca Upas di Bandung. Perjalanan memakan waktu
3 jam, terbilang cepat dari yang biasanya 5 jam. Mungkin ini karena telah
rampungnya proyek tol cikampek elevated yang bisa memangkas waktu tempuh.
Jam 3 dini hari kami sudah sampai di Ranca Upas. Karena
kailash masih terlelap di mobil ketika kami sampai, kami memilih untuk istirahat
di mobil hingga acara dimulai nanti pukul 7. Untuk sholat subuh kami bergantian
menjaga kailash. Oh iya, di Ranca Upas fasilitasnya cukup lengkap. Ada mushala,
warung-warung, juga toilet jadi kami tidak khawatir akan repot untuk ibadah ataupun
keperluan toilet.
Matahari mulai nampak, kailashpun bangun meski cahaya masih
samar-samar. Ia minta turun dari mobil meski udara sedang dingin-dinginnya. walaupun
begitu ternyata kailash sangat senang dengan suasana di sana terlihat dari
bibir mungilnya yang terus melemparkan senyum. Kami berjalan-jalan di sekitar
area perkemahan menikmati suasana syahdu pagi itu. Kailash tidak mau turun dan
berjalan di rumput hanya minta gendung terus. Mungkin masih belum menyesuaikan
diri.
Rangkaian acara khas mapala untuk menyambut anggota baru pun
digelar di depan tenda pleton. Kailash menunggu di sekitar tempat acara sambil
bercengkrama dengan anggota lainnya. Sesekali minta turun (sudah berani
menginjak rumput rupanya), tapi masih kolokan terus ke uminya. Bisa dimaklumi,
mungkin karena lelah perjalannan jauh dan istirahat yang terganggu di mobil. Selesai
acara resmi, foto-foto, lalu makan bersama. Ketika sudah selesai acara, kailash
malah tidur. Ha..ha..ha.., tidak apalah, mungkin begitu lelahnya dia.
Selagi dia tidur, aku dan istri mencari tempat yang bagus
untuk mendirikan tenda. Akhirnya kami mendirikan tenda di spot camp yang lebih
tinggi dari yang lainnya agar aman dari genangan air saat hujan. Aku dan istri
mendirikan dan merapihkan tenda sambil berantian menjaga kailash yang masih
tidur.
Kailash bangun setelah tenda dan perabotannya selesai dan
siap digunakan. Agak susah diajak masuk atau beraktifitas di tenda, mungkin
karena ini adalah hal baru baginya. Kamipun membawanya berjalan-jalan melihat
rusa yang ada di sana dan menikmati suasana perkemahan kala sore hari. Kailash mulai
beradaptasi, ia mulai berlarian kesana kemari. Alhamdulillah.
Ketika malam menjelang, kailash agak susah untuk berada di
dalam tenda. Mungkin karena takut atau belum beradaptasi. Kamipun harus
melakukan hal-hal yang membuatnya senang. Salahh satunya gadget (mau tak mau). Setelah
agak tenang, kami mulai masak, sambil terus bermain bersama kailash. Dia tampak
senang, memanggil-manggil anak sebayanya di tenda sebelah, ngemil, hingga
bernyanyi. Suasana malampun menjadi ceria. Hanya ketika hendak tidur kailash
agak susah, mungkin karena belum terbiasa tidur di tenda. Alhamdulillah malamnya
cerah. Udaranya dingin sampai-sampai aku dan istri bangun beberapa kali. Namun syukur,
kailash nyenyak dan tampak nyaman tidurnya.
Sekitar pukul 6 kailash bangun dengan gembira. Mengoceh ini
itu, berkeliling tenda, dan ikut repot ketika aku dan istri masak-masak untuk
sarapan. Ia juga tidak hentinya berjalan mengelilingi area perkemahan melihat
suasana sekitar yang dipenuhi tenda warna-warni. Alhamdulillah, kekhawatiran
kami tersirnakan oleh senyum mungilnya. Acara camping pertama kailash berjalan
sukses.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat camping dengan
membawa balita:
- Lokasi camping sebaiknya yang memiliki fasilitas memadai seperti toilet, mushola, serta kios (agar bisa jajan) dengan kondisi yang baik.
- Peralatan camp yang lengkap, aman dan nyaman. Ini sangat vital, usahakan menggunakan atau mendirikan tenda sedemikian rupa sehingga aman jika ada hujan lebat. Peralatan tidur sebaiknya dilebihkan (membawa sleeping bag lebih atau tambahkan bed cover) agar anak tidak kedinginan. Dan peralatan camp lainnya yang memadai seperti penerangan, alat masak, termos, dll.
- Siapkan logistik yang memadai. Bawa segala varian makanan yang disukai anak. Kemarin kami dimudahkan oleh banyaknya kios di ranca upas sehingga untuk makanan berat saya dan istri kami beli di kios. Kami masak hanya untuk cemilan seperti sosis, telur, mie, dan kopi. Untuk kailash kami membawa makanan siap saji untuk bayi namun juga tetap makan nasi yang kami beli.
- Bawa mainan, buku cerita, atau benda apapun yang anak suka agar tidak rewel.
- Lakukan kegiatan yang menyenangkan bersama anak ketika camping agar anak tidak kapok untuk di ajak camping lagi seperti berjalan-jalan sekitar camp, kejar-kejaran, dll.
Setiap orang tua mempunyai cara mendidik dan
menyenangkan anak yang berbeda-beda. Kembali lagi bagaimana kita mengambil
pelajaran dari apa yang kita rasakan. Seperti slogan yang selalu ada pada
pendidikan dasar Astacala, “kami hanya mengantarkan, alam yang mengajarkan”.
No comments:
Post a Comment