Sejarah, dapat diartikan sebagai
sebuah peristiwa yang terjadi pada generasi terdahulu yang dapat dipahami oleh
generasi penerus sebagai cermin dan pembelajaran untuk kemajuan suatu lingkup
yang terkait dengan peristiwa lampau tersebut. Berbicara tentang sejarah, aku
jadi teringat sebuah kalimat indah yang berbunyi “kami bukanlah pendiri candi,
kami hanya pengangkat batu. Semoga generasi yang lebih baik lahir diatas
kuburan kami”. Sebuah paduan menarik dari kata-kata yang mengajak generasi saat
ini meresapi perjuangan generasi sebelumnya dan berbuat lebih untuk kedepannya.
Dalam sebuah lingkup organisasi,
regenerasi merupakan sebuah hal yang mutlak diperlukan untuk melanjutkan nafas
organisasi tersebut sehingga dapat membuat sejarah-sejarah baru yang bernilai
lebih dari sejarah-sejarah yang dicetak sebelumnya. Oleh karena itu, Astacala
sebagai sebuah organisasi yang bergerak dibidang kepencinta alaman mengadakan
sebuah proses regenarasi yang dikenal sebagai Pendidikan Dasar Astacala dan
pada tanggal 23 November 2013 lalu telah berlangsung upacara pembukaan
Pendidikan Dasar Astacala XXII yang diadakan di teras wall climbing Astacala, samping gedung Student Centre, kampus Telkom Engineering School, Universitas
Telkom, Bandung.
Upacara pembukaan Pendidikan Dasar
Astacala merupakan titik start rangkaian Pendidikan Dasar Astacala dimana pada
rangkaian pendidikan tersebut para calon anggota yang disebut siswa akan
ditempa baik fisik maupun mental, diberi pengetahuan dasar tentang kepencinta
alaman, disamakan persepsi mereka dengan Astacala, dan diberi point-point
mengenai lingkungan hidup.
Dalam acara pembukaan tersebut 25
siswa yang hadir (dari 35 siswa yang terdaftar) diberikan slayer berwarna
oranye sebagai identitas mereka sebagai siswa Pendidikan Dasar Astacala.
Diantara gelap malam dan hangat api unggun pada upacara tersebut dibacakan
ikrar Astacala serta kode etik Pecinta Alam yang menjadi sebuah gambaran
tentang lingkungan seperti apa yang akan mereka masuki. Seusai upacara
pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi kelas keorganisasian yang
menjabarkan tentang segala hal yang berkaitan dengan keorganisasian dan
dilanjutkan dengan materi Perancanaan Perjalanan.
“Kami hanya mengantarkan, alam
yang mendidik”, ujar Anto selaku pemimpin upacara.
Alam memang guru yang hebat.
Kita dapat mengambil pelajaran tentang kedisiplinan, persaudaraan, kekuatan
mental, dan masih banyak lagi pelajaran yang dapat kita ambil. Semoga
Pendidikan Dasar Astacal XXII ini dapat menghasilkan para pecinta alam yang
tidak hanya memiliki keterampilan berkegiatan dialam terbuka, namun juga
menjadi sahabat alam yang menjaga kelestarian lingkungan serta menjadi
pengukir-pengukir sejarah yang dapat dibanggakan bagi organisasi, bangsa, dan
Negara. ASTACALA… ASTACALA… ASTACALA…
No comments:
Post a Comment