Wednesday, December 4, 2013

Pembukaan Pendidikan Dasar Astacala XXII



Sejarah, dapat diartikan sebagai sebuah peristiwa yang terjadi pada generasi terdahulu yang dapat dipahami oleh generasi penerus sebagai cermin dan pembelajaran untuk kemajuan suatu lingkup yang terkait dengan peristiwa lampau tersebut. Berbicara tentang sejarah, aku jadi teringat sebuah kalimat indah yang berbunyi “kami bukanlah pendiri candi, kami hanya pengangkat batu. Semoga generasi yang lebih baik lahir diatas kuburan kami”. Sebuah paduan menarik dari kata-kata yang mengajak generasi saat ini meresapi perjuangan generasi sebelumnya dan berbuat lebih untuk kedepannya.

penyematan slayer siswa
 
pembacaan kode etik pecinta alam


Dalam sebuah lingkup organisasi, regenerasi merupakan sebuah hal yang mutlak diperlukan untuk melanjutkan nafas organisasi tersebut sehingga dapat membuat sejarah-sejarah baru yang bernilai lebih dari sejarah-sejarah yang dicetak sebelumnya. Oleh karena itu, Astacala sebagai sebuah organisasi yang bergerak dibidang kepencinta alaman mengadakan sebuah proses regenarasi yang dikenal sebagai Pendidikan Dasar Astacala dan pada tanggal 23 November 2013 lalu telah berlangsung upacara pembukaan Pendidikan Dasar Astacala XXII yang diadakan di teras wall climbing Astacala, samping gedung Student Centre, kampus Telkom Engineering School, Universitas Telkom, Bandung.

Upacara pembukaan Pendidikan Dasar Astacala merupakan titik start rangkaian Pendidikan Dasar Astacala dimana pada rangkaian pendidikan tersebut para calon anggota yang disebut siswa akan ditempa baik fisik maupun mental, diberi pengetahuan dasar tentang kepencinta alaman, disamakan persepsi mereka dengan Astacala, dan diberi point-point mengenai lingkungan hidup.

laporan pemimpin upacara

sesi kesiswaan

Dalam acara pembukaan tersebut 25 siswa yang hadir (dari 35 siswa yang terdaftar) diberikan slayer berwarna oranye sebagai identitas mereka sebagai siswa Pendidikan Dasar Astacala. Diantara gelap malam dan hangat api unggun pada upacara tersebut dibacakan ikrar Astacala serta kode etik Pecinta Alam yang menjadi sebuah gambaran tentang lingkungan seperti apa yang akan mereka masuki. Seusai upacara pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi kelas keorganisasian yang menjabarkan tentang segala hal yang berkaitan dengan keorganisasian dan dilanjutkan dengan materi Perancanaan Perjalanan.

“Kami hanya mengantarkan, alam yang mendidik”, ujar Anto selaku pemimpin upacara. 

materi kelas

Alam memang guru yang hebat. Kita dapat mengambil pelajaran tentang kedisiplinan, persaudaraan, kekuatan mental, dan masih banyak lagi pelajaran yang dapat kita ambil. Semoga Pendidikan Dasar Astacal XXII ini dapat menghasilkan para pecinta alam yang tidak hanya memiliki keterampilan berkegiatan dialam terbuka, namun juga menjadi sahabat alam yang menjaga kelestarian lingkungan serta menjadi pengukir-pengukir sejarah yang dapat dibanggakan bagi organisasi, bangsa, dan Negara. ASTACALA… ASTACALA… ASTACALA…

No comments:

Post a Comment