Monday, December 12, 2011

salah strategi (ga ada duanya) part 1

selesai nyanyi lazy songnya bruno mars tiba tiba tanpa rencana muterlah lagunya ipank yang judulnya sekali lagi dari playlist ade gw di mobil. lagu yang udah lama gw lupain, dan sekarang mengisi kabin dengan pemandangan pinggir pantai anyer dan pohon-pohon kelapa yang berlarian serta angin yang masuk dari jendela mobil yang baru gw buka setelah lagu ini muter. ga sanggup gw melawan setiap jengkal kenangan yang bertubi-tubi menyerang dan berusaha masuk ke otak meminta untuk segera diputar. dan akhirnya, mereka sukses.

film di otak gw diawali dengan munculnya sesosok wanita berkerudung dengan kemeja putih dan rok panjang warna biru dongker berjalan dari lorong sebuah gedung dan menyapa dengan menyodorkan map warna coklat sambil berkata "mana punya lo? masukin trus kumpulin nih". di awal-awal kuliah di bandung, dimana
kita mengawalinya dari pertemanan. diakrabkan melalui tugas-tugas serta persentasi-persentasi. dia menjadi partner sekaligus rival sampai ga jelas statusnya apakah kita partner atau rival. keganjilan ini dibuktikan dengan bertaruh gede-gedean nilai demi mendongkrak semangat belajar satu sama lain. kita bisa bercerita apa sajadalam tawa maupun tangis, belajar apapun dari kata lebay sampa jawa inggil, hingga perasaan yang berusaha gw hindari datang tanpa toleransi. an***g...

karena modus nanyain tugas untuk lebih dekat udah ga musim, akhirnya gw ngincer temannya sebagai alibi (dan kemudian hari gw tau kalo inilah yang bikin gw sekarat). gw membangun kerangka berfikirnya seolah gw suka sama temannya, hingga gw pun dengan bebasnya bisa deket dan tau tentang seluk beluknya langsung, darimasalah keluarga sampai masa lalunya. setelah komposisi dirasa cukup, gw bilang sama dia klo gw udah ga ada feel sama temannya (sekarang kalau ingat taktik itu gw akan berteriak "tolol banget gw!!!". dan usahapun berlanjut.

sampai suatu saat gw liat momen yang tepat, seminggu lagi do'i ulang tahun. walhasil, gw kelimpungan mau kasih kado apa buat my giraffe. muter-muter bandungpun ga bisa dihindari saat itu. dari mall sampai pasar loak, bandung utara sampai selatan, timur sampai barat, dan akhirnya mentok di deket-deket kampus juga. sebuah sweater kuning nan cantik dan terbungkus kertas kado yang indah adalah hasilnya.

malamnya sebelum jam 12, keringat meluncur deras, dag dig dug. 15 menit sebelum jam 12 teng gw udah markir badan di depan pager kosannya. mencoba membangunkannya lewat telepon genggam angkatan 2005, tapi ga di angkat-angkat. sambil keringetan, terus saja tombol bergambar gagang telepon warna hijau gw tekan dan lama-lama nadanya menjadi "nomor yang anda hubungi tidak dapat menerima panggilan anda". dalam hati bilang, ini penolakan halus. ga pake mikir lagi, kotak isi sweater kuning itu gw taruh di halaman kosannya.

besoknya setelah gw ngumpulin keberanian buat menerima kenyataan apapun yang terjadi gw smslah do'i. isinya ngasih tau kalau kado itu dari gw dengan maksud untuk menyatakan perasaan gw (cupu, nembak di sms). dan seperti yang gw duga, do'i nolak gw. dia ga berani dan lebih nyaman temenan dari pada pacaran (kata-kata standar buat nolak cinta). dalam hitungan detik dunia gw hancur, ga tau lagi mana siang mana malam. tapi perjuangan belum berakhir, ( baca sambungannya beberapa saat lagi).


No comments:

Post a Comment