Tuesday, November 29, 2011

teorema trigger versi muronialism

ternyata teori sebagian orang termasuk saya yang berpendapat bahwa untuk melakukan sesuatu yang dianggap penting dalam hidup seperti tobat, TA, berhenti merokok, berhenti nganggur (minum anggur), dan hal-hal besar lainnya perlu adanya trigger (pemicu) bisa di anggap benar. secara teori, pemicu perubahan ini (saya lebih suka menyebutnya teori menang banyak) berfungsi seperti katalis dalam reaksi kimia. tanpa adanya katalis, reaksi tidak akan pernah terjadi meskipun konsentrasi kedua zat telah mencapai titik jenuh. 

tapi saya tidak sependapat jika untuk bergerak ke arah yang lebih baik kita bersikap menunggu datangnya trigger tersebut. jika hal itu dilakukan maka tak ubahnya kita seperti menunggu durian runtuh. ketika masih di pohon, kita cuma bisa menunggu. dan pada saatnya runtuh, durian itu akan berbahaya bagi keselamatan kita. kenapa kita tidak mencari trigger semisal galah, atau ketapel? menurut muronialism, trigger harus di cari. nah, di postingan ini saya akan menjabarkan macam-macam trigger versi muronialism.

  1. cinta. alasan ini meurut lembaga survey menempati urutan pertama penyebab seseorang melakukan perubahan hidupnya. tidak salah jika orang berkata cinta itu mempunyai kekuatan yang dahsyat. seseorang yang jatuh cinta mempunyai kekuatan gaib untuk melakukan hal-hal yang di luar batas wajar demi seseorang yang dicintai. tapi, trigger jenis ini juga harus didukung dari pasangan. akan percuma jika pasangan malah mendorong kita untuk meneruskan kehidupan kita yang notabene tidak baik. trigger ini juga hanya berfungsi ketika kita mencintai seseorang dan akan hilang dengan instan jika kata cinta itu sudah berubah persepsinya. apa lagi cinta itu hilang karena memang sang pasanganlah yang mengambilnya secara paksa. efeknya, lebih parah dari meminum kopi yang telah di campur durian dan autan. alhasil, untuk normal kembalipun menjadi hal yang amat sulit. kata ayah saya, obat dari kehilangan cinta adalah menggantinya cinta yang lain, believe it or not.
  2. musibah. trigger ini sangat ampuh jika perubahan yang di harapkan adalah tobat. musibah menimbulkan kesadaran akan adanya kekuatan lain yang maha dahsyat diluar kemampuan kita. tapi buat orang-orang yang otaknya telah rusak akut, ini tidak berarti apa-apa. hanya menimbulkan kondisi buruk yang bertambah akibat merasa kesal terhadap yang punya alam ini sehingga dia mengingkari untuk sujud pada Tuhan. 
  3. orang tua. bayangkan saja melihat orang tua kita terlihat sedih dan penuh harap kepada anaknya untuk berubah. apa yang akan kita lakukan? tapi ini juga tidak berfungsi terhadap anak-anak yang durhaka. atau anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis. walaupun terjadi perubahan, tidak akan drastis. trigger jenis ini banyak terjadi pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.
  4. sahabat. dorongan sahabat sejati juga ampuh untuk mengingatkan seseorang bahwa jalan hidup yang di ambil salah. terkadang temanlah yang membawa pada kehancuran, namun yang namanya sahabat tidak akan membawa sahabatnya ke lembah hitam walaupun dia sendiri legam.
  5. takdir. trigger ini tak dapat di tebak kedatangannya. orang yang berubah secara tiba-tibalah contohnya. semua terjadi begitu saja, spontanitas
intinya adalah tergantung pribadi masing-masing bagaimana menyikapi hidayah yang telah ada di depan mata. dan trigger tidaklah untuk ditunggu tapi dia menunggu untuk ditemukan. jadi, saran muronialism carilah triggermu.

No comments:

Post a Comment