akhirnya tibalah pada suatu titik dimana nafasku berhembus lega
pada suatu diam dimana aku harus memasang tawa
pada suatu gelap dimana aku harus melihat nyata
apa yang seharusnya terjadi, kini ada
aku tak tahu harus bagaimana?
tersenyumkah?
kecewakah?
bukankah ini yang aku mau?
entahlah
semua rasa lebur jadi satu kedalam gradasi warna tak terdefinisi
hangat pelukmu masih membekap sekujur punggungku
wangi nafasmu masih terasa mengalir dipermukaan tengkukku
senyummu masih tergambar jelas di tengah bola mataku
kenangan tentang kita masih terekam jelas di benakku
tidak
aku tidak akan mencoba kembali
tak ada jalan kembali
aku tersesat
karena memang aku ingin tersesat
karena aku harus tersesat
kini, dibalik riuh pepohonan yang bernyanyi
di dalam aroma hujan yang membasuh cerita
aku menghantarkan rasa bahagiaku untukmu
yang akupun tak tahu kebahagiaan macam apa ini
berlarilah sayang
janganlah sekalipun kau menoleh ke sisi itu
sisi dimana aku tegak berdiri
tersenyumlah kasih
karena memang itu yang aku inginkan
tersenyumlah walau atas ketiadaanku
berlarilah...
(dedicated to Jakarta)
aduhh panjang bett
ReplyDeleteini puisi atau cerpen ? haha
ReplyDelete