Kembali udara yang bergerak itu ku rasa
Rasa yang sama seperti di ujung malimbu
rasa itu menjelma selayaknya hembusan tembakau
Yang dengan mudahnya menghilang bersama udara sore
Yang samar di balik awan putih yang memerah tersentuh aroma senja
Yang kukejar dan ku tahu tak akan ku genggam
Yang kuinginkan
Tapi tanpa kusadari hembusan itu meninggalkan sesuatu
Bagai nikotin yang merasuk kedalam paru-paru
Rasa itu tinggal dan menetap
Semakin ku biarkan asap itu pergi
Semakin ia melekat dalam dada ini
Semakin menyesak
Semakin dalam
Lalu harus apa aku ini?
Membiarkan asap itu pergi meninggalkan racun di paru-paru?
Racun yang tiap saat dapat mempersempit nafasku
Atau terus maju menggapai awan itu?
Ya, aku akan menggapainya
Meski mungkin akan jatuh dan mati
Ya, aku ingat satu hal, Tuhan……
No comments:
Post a Comment