Wednesday, September 21, 2011

udara malimbu


Kembali udara yang bergerak itu ku rasa
Rasa yang sama seperti di ujung malimbu

rasa itu menjelma selayaknya hembusan tembakau
Yang dengan mudahnya menghilang bersama udara sore
Yang samar di balik awan putih yang memerah tersentuh aroma senja
Yang kukejar dan ku tahu tak akan ku genggam
Yang kuinginkan

                Tapi tanpa kusadari hembusan itu meninggalkan sesuatu
                Bagai nikotin yang merasuk kedalam paru-paru
                Rasa itu tinggal dan menetap
                Semakin ku biarkan asap itu pergi
                Semakin ia melekat dalam dada ini
                Semakin menyesak
                Semakin dalam

Lalu harus apa aku ini?
Membiarkan asap itu pergi meninggalkan racun di paru-paru?
Racun yang tiap saat dapat mempersempit nafasku
Atau terus maju menggapai awan itu?
Ya, aku akan menggapainya
Meski mungkin akan jatuh dan mati
Ya, aku ingat satu hal, Tuhan……

No comments:

Post a Comment